Gerbang biasa kita temui saat memasuki suatu kawasan atau batas wilayah misalnya gerbang masuk RW, Desa, Kota, atau komplek perumahan. Gerbang juga merupakan tempat keluar atau masuknya orang, barang atau kendaraan dalam suatu kawasan tertutup yang dikelilingi pagar atau dinding. Gerbang berguna kaitannya dengan keamanan yaitu untuk mencegah atau mengendalikan arus keluar-masuknya orang. Gerbang atau biasa juga diistilahkan gapura memiliki bentuk yang bermacam-macam, mulai yang sederhana tanpa pintu atau yang lebih besar dan megah dengan ornamen dan atap yang variatif dengan berbagai model pintu lembali ke fungsi dan tujuan dibuatnya gerbang.

Meningkatkan Keamanan

Gerbang berpintu berfungsi sebagai batas antara lingkungan dalam dan lingkungan luar. Bagi lembaga pendidikan berasrama seperti pondok pesantren maka gerbang berpintu sangat penting untuk menjaga privasi warga di lingkungan dalam pondok pesantren sekaligus tidak sembarang orang bebas masuk ke dalam lingkungan pondok terutama yang berkaitan dengan tatacara berpakaian tidak sesuai adab atau masuknya orang yang tidak berkepentingan. Gerbang berpintu atau istilah pintu gerbang juga mencegah santri keluar tanpa ijin sesuai dengan aturan tata tertib yang berlaku di pondok pesantren.

Menambah Nilai Estetika

Keberadaan gerbang selain keamanan juga dengan desain, bentuk, model dengan dekorasi atau ornamen yang ditambahkan tentu akan membuat lebih berseni dan menambah keindahan. Seni dan keindahan yang dimiliki gerbang akan membuat orang yang melihatnya akan ikut merasakan perbedaan yang positip seperti terlindungi, terlayani, atau merasakan seni keindahannya. Seni dan keindahan itulah substansi estetika

Menjadi Identitas atau Ikon

Bentuk dan model gerbang bermacam-macam dan sangat variatif. Pemilihan bentuk dan model tentu mempertimbangkan berbagai faktor karena gerbang merupakan identitas bagi pemiliknya. Gambaran sederhananya bila sebuah lembaga berlabel pondok pesantren modern yang memiliki bangunan dan fasilitas penunjangnya tergambar ke arah gaya minimalis maka agar sinkron dan saling menguatkan maka gerbang sebaiknya dipilih gaya minimalis. Sebaliknya bila bangunan di sebuah lembaga berarsitektur klasik maka gerbang sebaiknya bergaya klasik atau berciri khas tradisional.

Cukup dengan melihat gerbang maka masyarakat akan mengenal lembaga atau pondok pesantren apa yang memilikinya sehingga gerbang tersebut berfungsi sebagai identitas. Apalagi kalau di bangunan gerbang sekaligus tertulis identitas nama lembaga, satuan pendidikan dan kegiatan unggulan yang dibina. Bahkan di era visual digital dan perkembangan media sosial identitas lembaga dapat menjadi lokasi yang istagramable dan menjadi ikon.

Gambar Pintu Gerbang Pesantren

Gerbang Depan

Gerbang Tampak Belakang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *