Desain Kupu-Kupu dan Tokkonan
Desain Bandara Hasanuddin dari berbagai sumber terutama gedung tempat parkir kendaraan berbentuk sayap kupu-kupu. Inspirasi dari kupu-kupu adalah bahwa kupu-kupu yang asalnya berupa ulat yang sederhana bertransformasi dan tumbuh menjadi kupu-kupu yang indah dan cantik. Proses metamorfosis kupu-kupu diambil sebagai konsep desain menandakan bahwa bandara Hasanuddin akan terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman. Dari sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang indah dan menakjubkan, tidak hanya cantik tampilan bandaranya tetapi juga memberikan pesan positif tentang perubahan dan kemajuan.
Gedung Penjemputan (Existing) berbentuk tokkonan bangunan khas Tana Toraja. Bentuk tokkonan mewakili identitas budaya yang kuat dengan estetika yang unik dan menarik serta memiliki fungsi yang optimal. Bentuk Tongkonan yang khas dengan atap melengkung dan ornamen-ornamennya memberikan tampilan yang unik dan menarik. Desain ini membuat bandara tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga menjadi objek wisata yang menarik perhatian. Bandara dengan desain Tongkonan akan memperkuat branding Sulawesi Selatan khususnya Toraja sebagai destinasi wisata budaya yang unik dan menarik.
Self Service/Self Check-In
Kamis, 26 September 2024 sekitar jam 07.30 WITA mobil penjemput membunyikan kalson saat berhenti tepat di depan gerbang rumah. Saya yang sudah sedia sebelumnya bergegas menuju mobil dan seperti biasa bagi penumpang menyerahkan barang atau tas bawaan kepada sopir dan tas yang besar di atur di bagasi belakang agar perjalanan lebih nyaman. Tujuan kali ini adalah silaturahmi ke orangtua dan kerabat keluarga di Nganjuk Kawa Timur. Cukup ijin 4 hari sampai tanggal 29 September 2024, InsyaAllah silaturahmi bisa optimal dan 30 September bisa masuk kerja kembali. Setelah menjemput beberapa penumpang lainnya dan sopir mengetahui 2 penumpang di mobilnya masuk bandara maka sejak start awal meninggalkan Enrekang rata-rata jarum speedometer menunjuk ke arah angka 80 km/jam dan sebelum duhur sudah sampai Mandai Maros.
Kesekian kalinya, saya masuk bandara Hasanuddin namun hari ini terasa berbeda karena tempat keberangkatan sudah menggunakan gedung baru yang sudah dioperasionalkan bulan juli lalu. Mobil pengantarpun Jalur masuk terminal keberangkatan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar untuk kendaraan roda empat adalah melalui jalan layang (fly over) sedangkan kendaraan roda dua harus memarkirkan kendaraan di area parkir roda dua, lalu menuju terminal baru melalui Gedung Parkir Bertingkat
Yang menarik dan menjadi pengalaman pertama adalah melakukan ceck in mandiri (Self-Service/Self – In) dimana telah disiapkan mesin ceck-In dengan menarik dan berdasarkan kode booking pesawat yang sudah kita beli, maka dengan beberapa langkah kita sudah bisa mendapatkan print out boardingpass dimana sudah tertera Gate berapa dan Nomor Kursi pesawat bagian kita. Praktis, melayani diri sendiri bagi yang tidak membawa bagasi. Yang membawa bagasi maka masih satu tahapan ke pelayanan bagasi di sebelahnya.