Masih ramai di media online dan elektronik yang mengabarkan peristiwa penembakan sang ajudan seorang pejabat tinggi negara . Dalam perkembangannya kasus pembunuhan disinyalir ada bisnis ilegal dan penyimpangan sexual diantara pelaku sehingga level kejahatannya komplikated atau rumit. Tentu butuh penanganan yang independen dan transfaran dalam upaya pengungkapan kasus agar masyarakat bisa mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi dan para pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Menyusul kemudian tertanggal 22 Agustus 2022 terbit Surat Edaran dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan nomor 420/8437/Disdik tentang pencegahan penyebarluasan faham, pemikiran dan sikap perilaku yang mendukung LGBT di lingkungan kampus, sekolah dan madrasah dimana ikhtiar tersebut perlu di apresiasi dan didukung sepenuhnya.
Fakta Penciptaan
Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan, yaitu laki-laki dan perempuan sebagaimana QS An Najm ayat 45 “dan sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan“. Demikian pula dinyatakan QS Ar Rum 21 “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu …, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir“.
Dalam QS Asy Syuara ayat 11 ” (Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat“.
Pada ayat diatas juga tidak terbatas pada manusia yang diciptakan berpasang-pasangan tetapi juga pada hewan yang diciptakan berpasang-pasangan. Demikian, pula dengan tetumbuhan yang menghasilkan biji dan buah. Allah juga menciptakannya berpasang-pasanganan, seperti disebutkan dalam QS Ar Rad ayat 3, “Dan, Dia yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan, padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan.”
Apakah hanya manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan yang diciptakan berpasang-pasangan. Ternyata fakta penciptaan berpasang-pasangan berlaku atas segala sesuatu sebagaimana QS Az Zariyat ayat 49 “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”
Segala sesuatu yang diciptakan berpasang-pasangan bisa berarti langit – bumi dimana manusia berpijak di bumi dan dinaungi langit yang diatas, matahari-bulan dimana matahari menghasilkan sumber cahaya sendiri sedangkan bulan tidak menghasilkan sumber cahaya sendiri tetapi hanya memantulkan cahaya dari matahari. Pasangan panas-dingin, gelap-terang, tinggi-rendah, positip dan negatif, proton dan elektron dan masih banyak pasangan lainnya.
Hikmah Berpasang-Pasangan Sesuai Fitrah dan Penyimpangan LGBT
Apa hikmah dari berpasang-pasangan bagi makhluk hidup ciptaan Allah? Untuk menggambarkan kebesaran Allah. Melalui makhluk yang berpasangan itu mereka dapat berkembangbiak dan memperoleh keturunan sehingga bertambah banyak dan bertebaran di segala penjuru bumi. Pada mulanya, Allah menciptakan Adam. Tetapi, naluri Adam yang menginginkan pasangan hidup membuat Allah kemudian menciptakan Hawa yang kemudian menjadi istrinya. Selanjutnya, dari mereka berdua lahirlah anak keturunan Adam dan Hawa.
Allah menciptakan Hawa yang seorang perempuan menjadi pasangan Adam yang laki-laki. Jadi, Allah tidak menciptakan “Adam kedua” yang sama-sama laki-laki. Allah berfirman dalam QS An Nisa ayat 1 “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.”
Jadi sangat jelas, sesuai nalar sehat dan naluri kemanusiaan (fitrah) bahwa pasangan laki-laki adalah perempuan, bukan laki-laki dengan laki-laki-laki atau perempuan dengan perempuan. Kalaupun berkembang pemahaman yang membolehkan hubungan yang tidak sesuai fitrah maka sebuah penyimpangan dan jelas tidak sesuai nalar sehat dan fitrah manusia walaupun mereka mengatasnamakan HAM untuk menuntut kebutuhan nafsu menyimpangnya.
Generasi bangsa perlu mengingat kembali kerusakan-kerusakan akibat perilaku menyimpang dan azab bagi kaum sodom di zaman Nabi Luth karena di antara semua tindakan maksiat, salah satu yang paling dibenci Allah SWT adalah perilaku homoseksual dan lesbian (LGBT). Sehingga penyebarluasan faham, pemikiran, sikap dan perilaku LGBT perlu dicegah. Wallahu’alam