Kita semua pasti pernah bertukat pikirin, ide atau gagasan dalam sebuah forum. Bisa dalam bentuk diskusi ringan, santai, atau mungkin formal seperti halnya rapat atau seminar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online di laman kbbi.web.id forum memiliki beberapa pengertian, yaitu 1) lembaga atau badan; wadah: kita perlu membentuk suatu — tempat membicarakan kepentingan bersama; 2) sidang: kedua perkara itu akan dibawa ke depan — terbuka; 3) tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas: — itu sering dimanfaatkan untuk diskusi ilmiah

Dalam tulisan ini kita fokus dengan forum dalam pengertian yang ke 3) tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas. Ada forum bebas yang bersifat santai tanpa ada tujuan tertentu misalnya berkumpul di pos ronda bincang-bincang santai harian, atau forum diskusi atau rapat dengan agenda tertentu dengan tujuan menghasilkan sebuah keputusan sebagai solusi dari permasalahan yang dibicarakan misal di organisasi, dunia kependidikan atau di perusahaan.

Bagaimana agar sebuah forum diskusi atau rapat bisa terlaksana secara efektif? Beberapa hal yang dapat mempengaruhi efetivitas sebuah rapat antara lain;

  1. Pemimpin Rapat/Moderator. Peran dan fungsi pimpinan rapat sangatlah penting karena pimpinan rapatlah yang mengatur dan mengendalikan dinamika rapat dengan membuka, memberi kesempatan narasumber memberi pengarahan atau materi dengan batasan waktu, mempersilahkan peserta memberikan respon baik pertanyaan atau usul saran serta mengarahkan pembicaraan tetap searah dengan agenda dan mengelola waktu sehingga di akhir penutupan sudah menghasilkan sebuah kesepakatan atau keputusan
  2. Narasumber. Narasumber sebagai sumber informasi harus menguasai konsep dengan baik serta menyampaikan ke forum dengan sederhana dan jelas. Narasumber haruslah komunikatif sehingga konsep materi yang dikuasai dapat difahami peserta dengan baik
  3. Peserta. Peserta seyogyanya mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan agenda rapat atau diskusi sehingga pada saat penyampaian materi cepat menangkap dan membandingkan konsep sehingga dapat memberikan respon balik berupa pertanyaan atau usul saran membangun
  4. Rule of Games atau Aturan Main : Egaliter dan Komunikasi Dua Arah. Diskusi sifatnya dua arah dimana terjadi dialog antara narasumber dengan peserta. Setelah narasumber menyampaikan materi maka harus diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk bertanya dan selanjutnya narasumber merespon balik sehingga mengerucut pada sebuah solusi atau kesepakatan. Egaliter maksudnya antara peserta dan narasumber terbangun mindset saling menghargai, terbuka dan tidak ada penekanan salah satu pihak serta memiliki niat dan misi yang sama yaitu menghasilkan keputusan terbaik

Apakah diskusi dalam rapat akan efektif berjalan?

Rapat atau forum diskusi akan efektif bila personal yang terlibat dalam forum rapat atau diskusi terlibat aktif sesuai peran dan fungsinya masing-masing. Tetapi tidak bisa dihindari personal yang terlibat dalam forum berasal dari latar belakang yang berbeda, karakter berbeda sehingga peluang konflik dalam diskusi bisa terjadi. Ada yang berkarakter koleris dengan kepemimpinan yang kaku yang hanya maunya pendapatnya diikuti. Tidak akan efektif juga bila pesertanya kebanyakan melankolis dengan sifat menarik diri tanpa inisiatif bertanya atau malah ramai oleh peserta sanguinis dengan pendapat-pendapat yang menarik perhatian walaupun kadang melenceng dari agenda. Atau mungkin rapat akan membahas mendalam karena ketenangan peserta plegmatis yang aktif.

Bagaimana bila dinamika diskusi terjadi debat?

Debat dalam diskusi sepanjang masing-masing menyampaikan argumentasi yang rasional dan dengan adab yang baik masih dibenarkan sepanjang niatnya mencari keputusan terbaik. Sebagaimana Imam Syafi’i menyatakan “Tidaklah aku mendebat seseorang melainkan dalam rangka memberi nasihat” bisa menjadi pegangan. Tetapi kalau debat masing-masing tidak mau kalah walaupun kemungkinan salah berarti sudah tergolong debat kusir.

Debat kusir dalam kamus besar bahasa Indonesia dan Wikipedia adalah debat yang tidak di sertai argumentasi yang rasional atau masuk akal atau debat yang tidak berguna atau tidak ada kesimpulan akhir. Menghadapi situasi debat kusir maka alangkah baiknya mengalah yaitu meninggalkan debat karena banyak mudhlaratnya dan tidak ada manfaatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *