Materi Sosialisasi Kurikulum Prototipe Kepala_BSKAP_&_Komisi_X_DPR [Download]

Berdasarkan riset yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), pandemi Covid-19 telah menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan. Salah satu indikasi (learning loss) yang tampak adalah berkurangnya kemajuan belajar dari kelas 1 ke kelas 2 SD setelah satu tahun pandemi. Hasil riset Kemendikbudristek menunjukkan, sebelum pandemi, kemajuan belajar selama satu tahun (kelas 1 SD) adalah sebesar 129 poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi. Setelah pandemi, kemajuan belajar selama kelas 1 berkurang secara signifikan (learning loss). Untuk literasi, (learning loss) ini setara dengan 6 bulan belajar, sedangkan untuk numerasi, (learning loss) tersebut setara dengan 5 bulan belajar. Data tersebut merupakan hasil riset Kemendikbudristek yang diambil dari sampel 3.391 siswa SD dari 7 kabupaten/kota di 4 provinsi, pada bulan Januari 2020 dan April 2021.

Sejak tahun 2020, sebagai bagian dari mitigasi (learning loss), sekolah diberikan dua opsi, yaitu menggunakan Kurikulum 2013 secara penuh, atau menggunakan Kurikulum Darurat, yakni Kurikulum 2013 yang disederhanakan. Kurikulum Darurat diberlakukan agar pembelajaran di masa pandemi dapat berfokus pada penguatan karakter dan kompetensi mendasar. Ternyata selama kurun waktu 2020—2021, siswa pengguna Kurikulum Darurat mendapat capaian belajar yang lebih baik daripada pengguna Kurikulum 2013 secara penuh, terlepas dari latar belakang sosio-ekonominya.

Kemudian pada tahun 2021 Kemendikbudristek memperkenalkan Kurikulum Prototipe sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran. Kurikulum Prototipe ini mulai diterapkan di Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Mulai tahun 2022 hingga 2024 semua satuan pendidikan diberikan tiga opsi dalam kurikulum nasional, yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Prototipe. Dalam pengembangan Kurikulum Prototipe, Kemendikbudristek melakukan penyusunan dan pengembangan struktur kurikulum, capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran, hingga asesmen.


MENYAMBUT TAHUN 2022 MARI UPGRADE KOMPETENSI DIRI BERSAMA e-Guru.id

Ada 16 Judul Pelatihan Pada Januari 2022. Pilih Judul Pelatihan dengan Klik DAFTAR PELATIHAN dibawah!

DAFTAR PELATIHAN

Berminat menjadi Member e-Guru.id? Silahkan Klik DAFTAR MEMBER dibawah!

DAFTAR MEMBER


Karakteristik Kurikulum Prototipe

Kurikulum Prototipe sebagai kelanjutan arah pengembangan kurikulum sebelumnya yaitu berorientasi holistik, berbasis kompetensi dan kontekstualisasi dan personalisasi. Kurikulum prototipe memiliki karakteristik utama guna mendukung pemulihan pembelajaran yaitu

Pengembangan Karakter

kurikulum prototipe pembelajaran berbasis projek untuk mengembangkan soft skills serta karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, nalar kritis, kreativitas).Dalam struktur kurikulum prototipe 20%-30% jam pembelajaran digunakan untuk pengembangan karakter profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek. melalui pembelajara berbasis projek dapat mengembangkan karakter karena memberikan kesempatan untuk belajara melalui pengalaman mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajarai peserta didik dari berbagai disiplin ilmu struktur belajar yang fleksibel

Fokus pada Materi Esensial (Literasi dan Numerasi)

Fokus pada materi esensial dengan tujuan adanya kecukupan waktu untuk belajar yang mendalam pada kompetensi dasar Literasi dan Numerasi. Pengalaman belajar yang mendalam dapat diterapkan dengan metode pembelajaran diskusi, kerja kelompok, pembelajaran berbasisi problem dan projek. metode pembelajran ini sanggat memerlukan waktu yang panjang, jika materi pelajaran terlalu padat maka guru akan lebih memilih metode ceramah satu arah dengan tujuan menuntaskan materi. namun kurikulum prototipe berfokus pada materi esensial pada setiap mata pelajaran gune memberikan ruang dan waktu bagi pengembangan kompetensi yang mendasar seperti Literasi dan Numerasi secara mendalam

Fleksibilitas Perencanaan Kurikulum Sekolah dan Penyusunan Rencana Pembelajaran

Feksibilitas bagi guru melakukan pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa serta penyesuaian dengan konteks dan muatan Lokal. Kurikulum Prototipe menetapkan tujuan pembelajaran per fase (2-3 tahun ) untuk memberikan fleksibilitas bagi guru dan sekolah, serta jam pembelajaran pertahun agar sekolah dapat berinovasi dalam menyusun kurikulum dan pembelajaran 

Struktur Kurikulum Prototipe 

berikut ini struktur kurikulum Prototipe di setiap jenjang dasi PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB

Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/ & https://www.mediaeducations.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *